Rabu, 19 Desember 2012

Seratus Hari Setelah Kepergianmu

Ayah, tak terasa hari genap 100 hari kepergianmu
semoga Allah menerangkan kuburmu dengan amalanmu.
dan khilafmu semoga hilang terbawa angin senja itu
ketika tanpa pamit kau berlalu
di bawah rimbun kamboja, genap seratus hari
kau terbaring sendiri
mendekap catatan amal
sepi atau seramkah ruang senjamu kini?
tak ada lagi tawa di beranda
lenyap bersama aroma asam ketiakmu
kepergianmu membawa separoh tarikan nafasku
di sini, di dada ini
kudekap kenangan tentangmu
di akar urat nadi
hanya kematianku
yang mampu mencabut kenang tentangmu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar